Pemasaran
adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.
A. Pengertian Promosi
Pada hakikatnya promosi adalah suatu
bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk,
dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahan yang
bersangkutan. (Tjiptono, 2002:219). Secara garis besar, proses komunikasi
pemasaran dapat dijelaskan dalam gambar 1.
Gambar 1: Model Komunikasi Pemasaran
(Tjiptono, 2002:219)
Terence A. Shimp (2000:6) menyebutkan bahwa kegiatan
promosi terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba terjadinya aksi
pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang
singkat.
B. Fungsi Promosi
Menurut Terence A. Shimp (2000:7)
Promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting bagi suatu perusahaan/lembaga.
Kelima fungsi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Informing (Memberikan
Informasi)
Promosi membuat konsumen sadar akan
produk-produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek,
serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk
atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik untuk
merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan mengajarkan manfaat-manfaat
baru dari merek yang telah ada.
2. Persuading (Membujuk)
Media promosi atau iklan yang baik
akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan.
Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan
permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi berupaya
untuk membangun permintaan sekunder, permingtaan bagi merek perusahaan yang
spesifik.
3. Reminding
(Mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap
segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan
dengan produk dan jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu
memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. Periklanan lebih jauh
didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan para
konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan mengandung
atribut-atribut yang menguntungkan.
4. Adding Value (Menambah
nilai)
Terdapat tiga cara mendasar dimana
perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi,
penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai
tambah tersebut benar-benar independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek
dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul
dari tawaran pesaing.
5. Assisting
(Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)
Periklanan merupakan salah satu alat
promosi. Promosi membantu perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses
penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai
bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang
prospektif. Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih
sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek tentang
keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau
membuat apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih kredibel.
Jika fungsi di atas ditujukan lebih
kepada konsumen, maka sebenarnya fungsi promosi juga memiliki tujuan untuk
memenangkan persaingan dengan kompetitor. Salah satu strategi memenangkan
persaingan dalam dunia pemasaran atau promosi adalah menggunakan Public
Relations dengan baik.
Prof. Philip Kotler (dalam
Kartajaya, 1992:37) memberikan singkatan pada strategi penggunaan Public
Relations ini dengan istilah P-E-N-C-I-L-S.
1. Publications (Publikasi)
Perusahaan dapat mengusahakan
penerbitan-penerbitan tertentu untuk meningkatkan citra perusahaan.
2. Event (Kegiatan)
Event yang dirancang secara tepat
dapat mencapai suatu tujuan public relations tertentu.
3. News (Pemberitaan)
Semua usaha dilakukan supaya
aktivitas tertentu dari perusahaan menjadi bahan berita di media massa
4. Community Involvement (Kepedulian
pada masyarakat)
Perusahaan berusaha ‘akrab’ dan
‘ramah’ dengan masyarakat di sekitarnya. Hal ini terutama perlu pada saat
sebuah cabang suatu perusahaan didirikan di suatu daerah baru.
5. Identity Media (Penggunaan Media
sebagai Identitas)
Semua stationery yang
dipakai, mulai dari kartu nama, kertas, maupun amplop, harus dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat meningkatkan citra suatu perusahaan. Selain itu identity
media juga dapat diterapkan pada sarana dan sarana/prasarana lain, seperti
gedung, mobil pengangkut barang, dan lain sebagainya.
6. Lobbying (Mempengaruhi)
Kontak pribadi yang dilakukan secara
informal untuk mencapai tujuan tertentu.
7. Social Investment (Investasi Sosial)
Perusahaan dapat ‘merebut’ hati
masyarakat yang ditujunya dengan melakukan partisipasi sosial seperti pembangunan
jembatan, masjid, taman, dan fasilitas umum lainnya.
C. Tujuan Promosi
Rossiter dan Percy (dalam Tjiptono,
2002:222) mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi
sebagai berikut:
1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category
need).
2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada
konsumen (brand awareness).
3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).
4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase
intention).
5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase
facilitation).
6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning)
==================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar